Asal Usul Zaman Kuno
Taekwondo berakar dari Korea sejak masa Tiga Kerajaan (57 SM – 668 M), yaitu Goguryeo, Silla, dan Baekje. Gerakan menyerupai bela diri modern ditemukan pada mural di makam kerajaan Goguryeo, yang memperlihatkan teknik pukulan dan tendangan. Seni bela diri seperti Taekkyon dan Subak telah digunakan untuk melatih prajurit pada masa itu.
Referensi: Hwang, Kee (1995). “History of Martial Arts in Korea”; Korea Foundation Cultural Series.
Masa Dinasti Goryeo dan Joseon
Pada masa Dinasti Goryeo (918–1392), Subak menjadi bagian dari ujian wajib militer dan dianggap penting untuk pertahanan negara. Namun, saat Dinasti Joseon (1392–1897) yang menganut Konfusianisme, seni bela diri mengalami kemunduran karena fokus beralih ke pendidikan dan moralitas sipil, meski Subak masih diajarkan di kalangan militer.
Referensi: Choi, Hong Hi (1999). “Taekwon-Do: The Korean Art of Self-Defense”.
Masa Pendudukan Jepang
Selama penjajahan Jepang (1910–1945), seni bela diri Korea dilarang dan banyak orang Korea terpaksa mempelajari seni bela diri Jepang seperti Karate dan Judo. Setelah kemerdekaan, master bela diri Korea mulai mendirikan kwan (sekolah) dan mengembangkan seni bela diri Korea modern dengan unsur Taekkyon, Karate, dan teknik militer.
Referensi: Capener, Steven D. (1995). “Problems in the Identity and Philosophy of T’aekwondo and Their Historical Causes.” Korea Journal.
Penetapan Nama “Taekwondo”
Pada tahun 1955, nama “Taekwondo” disepakati sebagai nama resmi seni bela diri Korea setelah diskusi antara para pemimpin kwan dan pemerintah. Nama ini diusulkan oleh Jenderal Choi Hong Hi untuk mewakili gabungan teknik tangan (kwon), kaki (tae), dan jalan hidup (do).
Referensi: Choi, Hong Hi (1983). “Taekwon-Do and I: The Memoirs of Choi Hong Hi”.
Terbentuknya ITF
Pada tahun 1966, Jenderal Choi membentuk International Taekwon-Do Federation (ITF) untuk menyebarkan Taekwondo secara global. ITF menekankan filosofi, pola (tul), teknik tangan dan kaki secara formal, serta disiplin moral. ITF berkembang pesat, terutama di Eropa Timur, Kanada, dan negara-negara Barat lainnya.
Referensi: ITF Official Website (https://itftkd.sport); Choi, Hong Hi (1999).
Munculnya WTF dan Taekwondo sebagai Olahraga
Akibat konflik politik antara Korea Utara dan Selatan, serta perbedaan pandangan dalam pengembangan Taekwondo, pemerintah Korea Selatan mendirikan World Taekwondo Federation (WTF) pada tahun 1973. WTF mengembangkan Taekwondo menjadi olahraga kompetitif dengan sistem pertandingan dan alat pelindung.
Referensi: Kukkiwon Textbook (2020); World Taekwondo Official Website (htps://worldtaekwondo.org).
Taekwondo Masuk Olimpiade dan Rebranding
Taekwondo pertama kali dipertandingkan sebagai olahraga demonstrasi di Olimpiade Seoul 1988, lalu resmi menjadi cabang Olimpiade di Sydney 2000. Pada tahun 2017, WTF mengganti nama menjadi WT (World Taekwondo) untuk menghindari konotasi negatif dari singkatan lama.
Referensi: IOC Official Website; World Taekwondo Press Release (2017).
Dua Aliran Besar Taekwondo Dunia
Hingga kini, dunia mengenal dua aliran besar Taekwondo:
- ITF, yang fokus pada warisan tradisional dan filosofi moral.
- WT (dulu WTF), yang fokus pada sistem olahraga dan kompetisi Olimpiade.
Meski berbeda pendekatan, keduanya berkontribusi besar dalam menyebarkan nilai-nilai Taekwondo ke seluruh dunia.
Referensi: Park, Yeon Hee (2012). “Comparative Study of ITF and WT Taekwondo”; Korea Sport Science Review.